ICC Jakarta – Saya sempat membacara surat An-Nisa’ [4], ayat 164 disebutkan, “Allah berfirman kepada Musa dengan langsung.” Saya jadi penasaran tentang apa maksud dari kalam Allah dan Allah berfriman ini . Apakah sama dengan ketika manusia berkata-kata dengan lisan dan mulutnya. Terima kasih atas jawaban yang diberikan.
Jawaban:
Maksud dari Allah Swt. berfirman bukanlah berucap dengan lisan. Sebab, berucap dengan lisan dan dengan suara merupakan aksiden-aksiden (‘awâridh) bentuk (benda). Dan Allah Swt. yang suci dari bentuk dan kebendaan tidak dapat disifati dengan sifat demikian.
Jadi, maksud dari berfirman adalah
dengan perantara ilham hati atau pengadaan gelombang suara pada ruang. Dan hal
itu tidak mustahil lantaran Allah Swt. mampu mencipatkan gelombang suara pada
ruang. Dan gelombang suara ini sampai ke telinga para nabi dan rasul-Nya, dan
Tuhan menyampaikan pesannya melalui jalan ini. Firman Allah kepada Musa bin
‘Imran di lembah Wadi Aiman -sebagaimana disebukan di dalam Al-Qur’an-
memberikan kesaksian bahwa gelombang suara tercipta di sebuah pohon, dan Musa
dipanggil ke arah pohon tersebut.[1]
[1] Tafsir Nemûneh, jilid 2, hal. 278; Payâm-e Qur’ân, jilid 4, hal. 379.