ICC Jakarta – Ketika Imam As hidup pada masa keghaiban sughra, tentunya sangat banyak hadis dan ucapan-ucapan beliau yang diucapkan kepada para duta khususnya saja. Lain halnya ketika Imam As hidup dalam periode keghaiban kubranya, kita tidak memiliki dalil yang kuat akan kebenaran seseorang yang mengaku telah berjumpa dengan Imam Zaman Ajf. Oleh karena itu, dalam pembahasan kali ini, kita hanya akan membahas berbagai hadis dan ucapan-ucapan Imam As yang beliau ucapkan ketika mengalami keghaiban sughranya saja.
Tentunya, hadis dan ucapan-ucapan Imam Mahdi As yang ada sekarang ini adalah sebuah kumpulan tawqi’ dari Imam Mahdi As yang sampai di tangan para duta khususnya pada masa ghaibah shughra. Sekalipun terkadang, tanpa melalui tawqi’, Imam Mahdi As juga langsung mengucapkan sebuah hadis kepada keempat duta khususnya tersebut.
Pada pembahasan selanjutnya kita akan melanjutkan pembahasan kali ini dengan sedikit menyinggung tentang beberapa tawqi’, doa-doa, dan ziarah-ziarah yang diyakini berasal dari Imam Mahdi As.
Pada mulanya kita akan membahas tentang tawqi.
Tawqi’ menurut bahasa berarti “menandatangani sebuah surat”. Juga memiliki arti, “menulis sebuah istilah dan penjelasan tertentu dibagian bawah surat atau tulisan”. Tawqi’ juga mempunyai arti, “jawaban-jawaban tertulis dari para pembesar dan negarawan atas segala pertanyaan dan aduan yang sampai kepada mereka[1].”
Tawqi’ sangat dikenal dalam kehidupan para hakim dan gubernur pada masa lampau. Bahkan sebagian tawqi’ tersebut hingga kini masih utuh dan dapat dilihat di museum-museum bersejarah. Tawqi’ juga sangat dikenal dalam syiah, dan menurut Mazhab Syiah, tawqi’ diartikan sebagai tulisan-tulisan para Imam Suci Ahlulbait As yang ditulis untuk para pengikutnya saja.
Pada dasarnya, sekalipun tawqi’ tidak hanya terbatas pada Imam terakhir saja, dan para Imam Suci Ahlulbait As lainnya juga memiliki tawqi’ tersebut, akan tetapi pada saat ini, apabila kata tawqi’ tersebut disebut, maka akal secara spontanitas akan mengatakan bahwa itu adalah tulisan dan surat-surat yang berkaitan dengan Imam Mahdi As saja[2]. (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)
Catatan Kaki
[1]. Ali Akbar Dekhkuda, Lughatnameh, Teheran, Danesygah Teheran, 1373 HS, jil. 5, hal. 7145.. b
[2]. Ali bin Isa Arbali, Kasyf al-Ghimmah fi Ma’rifah al-Aimmah, Tabriz, Maktabah Bani Hasyim, 1381 HS, jil. 3, hal. 36; Muhammad bin Ya’qub Kulaini. Kâfi, Teheran, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1365 HS, jil. 1, hal. 145, hadis 4.
1 thought on “Hadis-hadis Imam Zaman Afs Pada Masa Keghaiban Sughra”