ICC Jakarta – Bagian ini dimulai semenjak Imam Mahdi As dilahirkan hingga masa ketika ayahandanya, Imam Hasan ‘Askari As meninggal dunia. Selama masa itu, terdapat beberapa hadis dan ucapan yang berasal dari Imam Mahdi As yang akan kita bahas dalam bab ini.
Hadis pertama yang diyakini berasal dari beliau adalah hadis yang keluar dari mulut Imam Mahdi As, beberapa saat setelah ia dilahirkan.
Putri Imam Jawad As yang bernama Hakimah menceritakan pada suatu malam ketika Imam Mahdi As dilahirkan dengan mengatakan, “Abu Muhammad dengan suara yang sangat keras bersabda, “Wahai bibiku! Datangkan anakku kemari!” Akupun kemudian membawa anak itu kehadapannya. Kemudian ia menjulurkan kedua tangannya, dan meletakkan bayi tersebut diantara kedua tangannya. Lalu ia meletakkan kedua kaki bayi di dadanya. Setelah itu, ia meletakkan mulutnya ke atas mulut sang bayi seraya mengusap mata, hidung, dan seluruh persendian sang bayi dengan tangannya. Kemudian ia bersabda, “Wahai anakku! Berbicaralah!” Setelah itu, mulailah sang bayi menggerak-gerakkan kedua bibirnya seraya berkata, “Asyhadu an lâ ilâha illallâh wahdahu lâ syarîkalah wa asyhadu anna Muhammadan rasûlulllâh…” Kemudian ia mengucapkan salam kepada Amirul Mukminin, ‘Ali as dan para Imam Suci Ahlulbait As lainnya dan ketika sampai pada nama ayahnya, barulah ia diam[1].”
Dengan menyebut sanad yang kokoh, Syaikh Thusi dan Syaikh Shaduq menulis bahwasanya Nasim dan Mariyah mengatakan, “Ketika Shahib Al-Zaman lahir, ia meletakkan kedua lututnya ke tanah seraya menunjuk kearah langit dengan kedua jarinya. Ketika itu, ia bersin dan kemudian mengatakan, “Alhamdulillâh rabbil ‘âlamîn, wa shallallâhu ‘alâ Muhammadin wa âlih za’amat al-zhalamah anna hujjatallâh dâhidhah wa lau udzina lanâ fi al-kalâm lazâla al-syakku[2] (Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Salam dan shalawat-Nya atas Muhammad dan keluarganya. Orang-orang zalim menyangka bahwa hujjatullah telah menghilang. Sungguh sekiranya kami diberi ijin untuk berbicara, maka keragu-raguan akan hilang dari mereka).”
Salah satu ucapan Imam Mahdi dibagian ini (semenjak ia dilahirkan hingga diangkat sebagai Imam akhir umat) adalah sebuah pesan yang dikisahkan oleh Ahmad bin Ishaq, dimana dengan Bahasa Arab yang sangat fasih, Imam Zaman as berkata, “Ana Baqiyatullâh fi ardhih wa al-muntaqim min a’dâih (Saya adalah baqiyatullah yang ada tersebut bumi. Akulah yang akan menuntut balas keatas para musuh-Nya)[3].” (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)
Catatan Kaki
[1]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-Dîn wa Tamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ , jil. 2, bab 42, hadis 1; Muhammad Hasan Thusi, Kitâb al-Ghaibah, Qum, Muassasah Ma’arif Islami, 1411 , hal. 238; Ali bin Isa Arbali. Kasyf al-Ghimmah fi Ma’rifah al-Aimmah, Tabriz, Maktabah Bani Hasyim, 1381 HS, jil. 2, hal. 449.
[2]. Muhammad Hasan Thusi, Kitâb al-Ghaibah, Qum, Muassasah Ma’arif Islami, 1411 HQ, hal. 244, hadis 211; Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-Dîn wa Tamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ , jil. 2, bab 42, hadis 5; Rawandi. Quthub al-Din, Quthubuddin. Al-Kharâij wa al-Jarâih, Qum, Muassasah Imam Mahdi Ajf, 1409 HQ , jil. 10, hal. 457, hadis 2.
[3]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-Dîn wa Tamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ , jil. 2, hal. 80.