Skip to content

Islamic Cultural Center Jakarta

Pusat Kebudayaan Islam Jakarta

  • Ihwal ICC
  • Konsultasi Fikih
  • Perpustakaan
  • Publikasi
    • Pustaka ICC
    • Jurnal Bayan
    • Majalah Irfan
    • Majalah Itrah
    • Majalah Syiar
    • Buletin
  • Kegiatan ICC
  • Maarif Islam
    • Logika
    • Irfan
    • Sejarah
    • Mahdawiyah
    • Al-Quran
    • Ahlulbait
    • Teologi
    • Fikih
    • Akhlak
  • Filsafat
  • ICC Media
    • Animasi
    • Film
    • Ceramah
    • Khutbah
    • Android
      • Mafatih
      • Nahjul Balaghah
      • Shahifah Sajjadiyah
  • Waktu Salat
ICC Jakarta TV
  • Home
  • 2021
  • Februari
  • 15
  • Batu Turbah dan Mereka yang Teguh Menjadi Syiah di Tengah Hujatan

Batu Turbah dan Mereka yang Teguh Menjadi Syiah di Tengah Hujatan

adminicc Februari 15, 2021

ICC Jakarta – Muslim Syiah di Indonesia kerap menjadi sasaran persekusi. Mereka dianggap menyembah patung karena memakai batu turbah ketika sujud dalam salat. Namun, di tengah gencarnya tuduhan seperti itu, mereka tetap teguh bersetia.

Empat tahun menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi, meninggalkan kesan mendalam di pikiran Rohmah. Di negeri Raja Salman tersebut, ia terheran-heran karena banyak orang sampai menangis saat berdoa.

“Saya juga seringkali menangis mendengar ayat-ayat Alquran dilantunkan di Arab Saudi. Meskipun waktu itu saya belum mengerti arti ayat-ayat itu, tapi rasanya menyejukkan,” tutur perempuan berusia 52 tahun itu kepada Suara.com, di Islamic Cultural Center Jakarta, Jalan Buncit Raya No 35 RT1/RW7, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (24/5/2018).

Sejak saat itu, Rohmah memutuskan mempelajari Islam dari berbagai mazhab. Ia giat mencari informasi dan pengetahuan mengenai Islam dari berbagai sumber di tempat kerjanya.

Ketika asyik melakukan pembelajaran itulah, Rohmah mengakui penasaran terhadap mazhab Syiah. Rasa penasarannya itu berpusar pada sejumlah hal yang menurutnya baik.

”Dalam buku-buku yang saya pelajari di Saudi, mazhab A bilang begini, terus di ajaran lain menentukan begitu, tapi di Syiah ini dipersatukan, ketemu solusinya. Akhirnya, saya memutuskan untuk bermazhab, yakni Syiah,” terangnya.

Sepulangnya ke Indonesia, Rohmah bertekad mendalami mazhab tersebut. Setelah sekian lama melakukan pencarian, ia akhirnya menemukan ICC Jakarta.

Ia memutuskan untuk menyambangi ICC Jakarta. Ia betul-betul masih mengingat, kali pertama datang ke sana, sempat ditolak masuk oleh Zainal alias Babeh, penjaga keamanan tempat tersebut. Zainal sendiri merupakan penganut Islam mazhab Sunni.

“Sewaktu saya kali pertama datang kan gerbang ditutup. Oleh Babeh tak boleh masuk. Saya sempat menangis ke Babeh dan bilang, ‘Pak, tolong dong pak, saya dari Arab nih’ begitu, akhirnya dibolehkan masuk setelah menjelaskan maksud kedatangan,” kenangnya.

Rohmah aslinya berdomisili di Tangerang. Setelah ikut pembelajaran di ICC Jakarta, ia juga dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga tempat tersebut dan tinggal di situ.

Trisna, perempuan berusia 23 tahun, juga memunyai kisah unik hingga akhirnya ia memutuskan untuk bermazhab Syiah.

Pegawai swasta tersebut awalnya ingin mempelajari Islam Syiah, sehingga sekali waktu mengikuti pembelajaran di ICC Jakarta.

Setelahnya, ia memantabkan diri bergabung dan memutuskan pindah indekos ke Pejaten Barat, dekat dengan ICC Jakarta. Padahal, tempat kerjanya berada di Permata Hijau, Jakarta Selatan.

“Saya sudah tiga tahun mengikuti pengajian di sini. Dulu saya juga banyak belajar, setelahnya saya memutuskan pindah indekos ke sini, karena tak mau jauh-jauh dari ICC,” terangnya.

Trisna lantas mengungkapkan satu rahasia dirinya. Ia menuturkan, orang tuanya belum mengetahui dirinya kekinian memeluk mazhab Syiah.

”Orang tua belum tahu, tapi suatu saat, saya akan memberitahukannya dan menjelaskan kepada mereka,” terangnya.

Rohmah maupun Trisna mengakui, menjadi seorang Muslim dan bermazhab Syiah tak lazim di Indonesia. Apalagi, mereka kerap dituduh negatif, terutama sebagai penyembah patung karena memakai turbah saat salat.

Ustaz Ahmad Hafidz Alkaff, seorang habib sekaligus juru bicara ICC Jakarta, megakui, Muslim Syiah di Indonesia kerap dituduh menyembah patung.

”Saya tegaskan, Mazhab Syiah 12 Imam secara internasional diakui sebagai bagian dari Islam. Kami tidak menyembah patung, kami menyembah Allah SWT,” tegasnya.

Ia menuturkan, mengenai batu turbah yang dipersoalkan, sebenarnya hanyalah lempengan tanah yang dipadatkan dan digunakan ketika sujud saat salat.

Turbah berasal dari bahasa Arab yaitu turab, yang berarti debu atau lumpur. Menurut kepercayaan mereka, salat tidak akan sah apabila sujud di atas sajadah atau alas lain buatan manusia.

Dalam fikih Syiah, tuturnya, sujud di atas tanah merupakan perintah Rasulullah dan para imam Ahlul Bait AS.

“Dalam mazhab kami, orang sujud itu harus di atas tanah atau sesuatu yang ditumbuhkan dari tanah. Syaratnya tidak bisa dibuat menjadi pakaian atau makanan. Tidak harus batu turbah, tetapi bisa pakai kertas,” jelasnya.

”Sujud ’di atas’ (batu) dengan ’sujud kepada’ (batu) itu dua hal yang berbeda, tak bisa dicampuradukkan. Ini fitnah mengenai hal tersebut dahsyat sekali,” ungkapnya.

Hafidz menuturkan, banyak orang di luar Syiah yang datang ke ICC Jakarta, salah satunya untuk mengonfirmasi tuduhan tersebut.

”Ketika mereka datang, kami terima dan jelaskan. Setelahnya, mereka mengatakan tak masalah. Jadi saya bisa jamin, informasi negatif itu sengaja disebar untuk merusak persaudaraan Sunni-Syiah,” tuturnya.
Sumber: Suara.com

Continue Reading

Previous: Iran Mutakhir
Next: Refleksi Ulang Tahun ke-65 Almarhum Ustaz Jalaluddin, Sebuah Titipan

Related Stories

Racun Peradaban

Racun Peradaban

April 25, 2022
ZION

ZION

April 23, 2022
Duka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri

Duka Cita yang Mendalam atas Wafatnya Ayatullah Muhammad Ray Syahri

Maret 22, 2022

Terbaru

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya
Ketahuilah Keutamaan Fathimah, Jangan Hanya Namanya
Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya
Bukan Hanya karena Nasab, Fathimah Mulia karena Besar dan Agung Akhlaknya
PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.
PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.
Muslimah berperan lebih penting baik dalam organisasi maupun majelis taklim.
Muslimah berperan lebih penting baik dalam organisasi maupun majelis taklim.
PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARAMEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM
PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARA
MEMBACA KASUS MAHSA AMINI DI HADAPAN KONSTITUSI IRAN DAN HAM

Ketahuilah Keutamaan Fathimah, J...

Desember 28, 2022

Dalam tradisi Ahlulbait, ada hari-hari yang disebut sebagai Ayya...

Bukan Hanya karena Nasab, Fathim...

Desember 28, 2022

Selain nasab dan keturunan, keutamaan akhlak adalah yang membent...

PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATH...

Desember 23, 2022

UNDANGAN PERINGATAN SYAHADAH SAYIDAH FATHIMAH AZZAHRA SA.Riwayat...

Muslimah berperan lebih penting...

Desember 13, 2022

Muslimah Ahlulbait Indonesia menyelenggarakan kegiatan peringata...

PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARA
ME...

November 15, 2022

🔴 WEBINAR NASIONAL PEREMPUAN, HAM, DAN NEGARAMEMBACA KASUS MA...

Arsip

Alamat ICC Jakarta

Jl. Warung Jati Barat No.35, RT.1/RW.7, Pejaten Bar., Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12510

Telepon: (021) 7996767

Email: iccjakarta59@gmail.com


Peta ICC

Tautan

http://leader.ir/
http://www.nu.or.id/
http://www.muhammadiyah.or.id/
https://www.ahlulbaitindonesia.or.id/berita/
http://www.ijabi.or.id/
http://www.id.islamic-sources.com/
http://www.tokobukunuralhuda.com/
https://maula.tv/
https://id.alquranolkarim.com/
https://fikihsyiah.com/
https://tanyaislam.net/

Link Donasi ICC Jakarta

Donasi ICC
Copyright © All rights reserved. | DarkNews by AF themes.