ICC Jakarta – Sekjen Hizbullah Lebanon dalam wawancara dengan televisi Al Mayadeen baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras kepada Tel Aviv, jika Israel menyerang Lebanon, maka akan menerima balasan keras dan fatal.
Sayid Hassan Nasrullah dalam statemennya menegaskan bahwa rudal Hizbullah memiliki kemampuan untuk menyasar target di seluruh wilayah Israel sebagai balasan tegas jika Tel Aviv menyulut perang baru terhadap Lebanon.
Di bagian lain pernyataannya, Sekjen Hizbullah menyinggung kemenangan poros perlawanan di Suriah menghadapi serangan terbaru Israel.
Nasrullah juga menjelaskan masalah Palestina dan prakarsa “Kesepakatan Abad”. Menurutnya, tidak ada satupun kelompok perlawanan Palestina yang mengamini kesepakatan tersebut, bahkan mereka mengecamnya.
Pernyataan Sekjen Hizbullah tersebut dengan jelas mengungkapkan sikap gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon terhadap masalah Timur Tengah yang menjadi perhatian negara-negara regional dan internasional.
Penilaian akurat yang dikemukakan Nasrullah tidak hanya sebatas analisis, tapi menjadi perhatian banyak kalangan, termasuk orang-orang Zionis. Mereka mulai tidak mempercayai statemen para pejabat rezim Zionis yang dianggap membohonginya dalam masalah keamanan Israel.
Kekalahan Israel dalam perang dengan Hizbullah di tahun 2006 menunjukkan bukti nyata statemen Nasrullah, sekaligus menumbangkan mitos kekuatan tentara Israel yang tidak terkalahkan.
Pesan penting yang ditegaskan Nasrullah dalam statemen terbarunya mengenai balasan tegas yang akan diterima Israel jika menyerang Lebanon. Masalah ini menjadi perhatian para pejabat tinggi rezim Zionis. Oleh karena itu, Tel Aviv melakukan berbagai cara dari perang urat syaraf dan propaganda hingga melakukan teror terhadap Nasrullah. Tapi hingga kini senantiasa gagal.
Kehadiran sekjen Hizbullah dalam wawancara terbaru sebagai tanggapan atas beredarnya rumor yang sengaja disebar pejabat tinggi rezim Zionis mengenai kondisi kesehatan Sayid Nasrullah yang diklaim memburuk. Tujuannya untuk melemahkan semangat kubu perlawanan di Lebanon dan negara lain.
Tampilnya Nasrullah di televisi Almayadeen kembali menunjukkan kekuatan gerakan perlawanan yang senantiasa siaga menghadapi berbagai plot musuh, termasuk skema “Timur Tengah Baru” dan “Kesepakatan Abad” yang dicanangkan AS.
Realitasnya, AS berupaya untuk mewujudkan ambisinya di kawasan, dan target utamanya adalah menghilangkan gerakan perlawanan dari perimbangan kekuatan Timur Tengah. Tapi keberlanjutan gerakan perlawanan, terutama di Lebanon memupus harapan Washington dan Tel Aviv.
Meskipun AS dan Israel mengerahkan segenap kekuatannya untuk meminggirkan peran gerakan perlawanan baik di Palestina, Lebanon, Irak maupun Suriah dan Yaman, tapi faktanya kekuatan perlawanan kian hari semakin besar, sebab mereka didukung oleh rakyat di negara-negara kawasan yang tidak bersedia menukar cita-cita dan kepentingan nasionalnya dengan ambisi interventif AS dan Israel. Inilah pesan utama yang dikemukakan Nasrullah dalam statemen barunya.
Sumber: Parstoday