ICC Jakarta – Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyebut serangan militer Amerika Serikat, Inggris dan Perancis ke Suriah sebagai sebuah kejahatan.
Militer AS, Inggris dan Perancis melancarkan serangan udara ke wilayah Suriah pada Sabtu (14/4/2018) dini hari. Serangan ini menarget sejumlah posisi di Suriah dengan melibatkan rudal jelajah Tomahawk.
“Republik Islam Iran akan berada di samping kelompok-kelompok Muqawama seperti di masa lalu, dan AS pasti akan gagal untuk mencapai tujuan-tujuannya di kawasan,” kata Ayatullah Khamenei dalam pertemuannya dengan para pejabat pemerintah Republik Islam Iran, duta-duta besar dari negara-negara Muslim dan masyarakat Iran, Sabtu (14/4/2018).
Dalam acara peringatan Hari Mab’ats itu, Rahbar menyebut presiden AS dan Perancis serta perdana menteri Inggris sebagai penjahat. Dia menegaskan, AS –seperti nasibnya di Irak dan Afghanistan– tidak akan memperoleh manfaat dari kejahatannya di Suriah.
Ayatullah Khamenei menilai perilaku AS dan sejumlah negara Barat sebagai perilaku yang berasal dari tujuan kolonialisme dan “kediktatoran internasional.”
Dia menuturkan, tentunya kediktatoran di manapun saja tidak akan sukses dan AS juga akan gagal untuk mencapai tujuan-tujuannya di kawasan.
“Tujuan AS bukan hanya Suriah, Irak dan Afghanistan, namun mereka berusaha untuk memukul umat Islam dan Islam, oleh karena itu, pemerintah-pemerintah Islam tidak seharusnya menjadikan dirinya sebagai pelayan bagi tujuan-tujuan AS dan sejumlah negara Barat,” ujarnya.
Rahbar menegaskan, penyebab kehadiran Iran di Suriah dan di kawasan Asia Barat adalah membantu Muqawama (perlawanan) yang menghadapi penindasan.
Berkat bantuan ini, lanjut Rahbar, Front Muqawama dan pasukan Suriah yang pemberani mampu mengalahkan kelompok-kelompok teroris yang dibentuk oleh AS, Barat dan antek-anteknya seperti Arab Saudi.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menyinggung ketertindasan bangsa Palestina hingga saat ini, dan mengatakan, Iran akan hadir di setiap tempat orang-orang yang tertindas dan membutuhkan, dan falsafah penegasan Republik Islam untuk mendukung rakyat Palestina adalah dalam kerangka ini.
“Berkat perlawanannya, kini rakyat Palestina telah berubah menjadi bangsa yang kuat, dan tidak diragukan lagi, mereka akan mencapai kemenangan dalam menghadapi Zionis dan tanah Palestina akan kembali ke tangan mereka,” pungkasnya.