ICC Jakarta – Iman adalah ketergantungan puncak manusia kepada perkara-perkara maknawi. Iman merupakan sesuatu yang kudus dan suci bagi manusia. Dan untuknya manusia rela menunjukkan kecintaan dan keprawiraannya.
Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa iman memiliki dua sayap: Ilmu dan amal. Iman semata (tanpa amal) dapat berhimpun pada satu tempat dengan kekufuran (pagan). Dan amal (tanpa iman) semata ia mudah disusupi kemunafikan dan hipokritas.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs al-Mujadalah: 11)
“Iman bukan sekedar “ilmu” dan “makrifat”. Karena sebagian ayat-ayat mewartakan kemunafikan sebagian orang dimana dengan ilmu dan makrifat yang mereka miliki berujung pada kemunafikan dan kesesatan. Melainkan seorang mukmin di samping ilmu, juga wajib mengamalkan tuntutan ilmunya dan berdasarkan tuntutan ilmu, iman harus menghujam tajam dalam jiwa sedemikian sehingga pengaruh ilmu kendati tidak secara keseluruhan, terekspresi darinya. Karena itu, orang yang memiliki ilmu adalah orang yang meyakini bahwa Tuhan itu ada dan tiada Tuhan yang patut disembah selain-Nya. Orang yang berilmu adalah orang yang memenuhi segala tuntutan apa yang diketahuinya. Artinya pada tataran pelaksanaan seremonial penghambaannya dan ibadah kepada Tuhan. Orang sedemikian adalah orang yang beriman (mukmin).
Dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa pelbagai kehendak Tuhan pada manusia berputar pada poros iman. Dan terdapat ratusan ayat dengan redaksi-redaksi penegasan dan beragam ditujukan kepada mukhatab bahwa dengan Anda beriman maka Anda akan selamat.[]