Pertanyaan:
Siapakah yang memakamkan jenazah suci Imam Husein As setelah kesyahidan beliau? Mengingat bahwa Imam Maksum harus dimakamkan oleh Imam Maksum lainnya?
Jawaban:
Sehubungan dengan masalah ini terdapat berbagai pandangan ulama yang berbeda-beda. Satu di antara pandangan yang telah dilontarkan dan yang sesuai dengan kandungan sebagian riwayat dan kitab-kitab sejarah adalah bahwa jenazah suci Imam Husein As itu dikebumikan oleh putera beliau sendiri yang bernama Imam Ali Zainal Abidin As di tanah Karbala. Guna menentukan dan mengebumikan para syuhada Karbala, terutama jenazah ayahanda beliau yang maksum, Imam Sajjad As –berdasarkan ungkapan bahwa Imam maksum itu tidak dimandikan, dikafani dan dimakamkan kecuali oleh Imam maksum lainnya- melalui jalan mukjizat (theiy al-ardh) dari kota Kufah dan penjara Ibnu Ziyad, pergi menuju ke Karbala. Dan setibanya di sana beliau mengebumikan jenazah suci ayahandanya dan para syuhada Karbala.
Imam Ridha As ketika melakukan dialog dengan putera Abu Hamzah berkata:
Imam Ridha: “Katakanlah kepadaku, apakah Husein bin Ali itu sebagai imam ataukah bukan?”
Ibnu Hamzah: “Ya, beliau sebagai imam?”
Imam Ridha: “Jika demikian, siapakah yang bertanggung jawab untuk mengurusi pemakamannya?”
Ibnu Hamzah: “Ali bin Husein As”.
Imam Ridha: “Ketika itu Ali bin Husein ada di mana?”
Ibnu Hamzah: “Beliau ada di Kufah, di dalam penjara putera Ziyad. Dan tanpa sepengetahuan mereka, beliau pergi ke Karbala untuk mengurusi jenazah suci ayah beliau, kemudian kembali lagi ke dalam penjara. ”
Imam Ridha: “Zat (Allah Swt) yang telah memberikan kemampuan kepada Ali bin Husein As pergi ke Karbala untuk memakamkan ayahandanya kemudian kembali lagi ke penjara, Dia pun mampu membawaku ke Baghdad untuk mengkafani dan mengebumikan ayahandaku. Padahal aku tidak di dalam penjara dan tidak juga dalam tawanan”[1].
Berdasarkan hadis ini dapat kami simpulkan bahwa Imam Sajjad As telah mengebumikan jenazah suci ayahandanya yang mulia di tanah Karbala, Irak. [Islam Quest]
[1] .Musawi Muqaddam, Abdu al-Razaq, Zendegani Imâm Zainal Abidin As, terj. Habib Ruhani, hal. 578; Syarif Qurasyi, Baqir, Tahlil az Zendegâni Imâm Sajjad As, terj. Muhammad Ridha Athai, jilid 1, hal.243.