Di mana Allah? Allah ada di mana? Kerap kita bertanya atau ditanya seperti ini. Biasanya kita membayangkan Allah ada di langit sana, di atas sana, seolah dia berada di suatu tempat. Pertanyaan ini sudah lama digelontorkan berulang kali. ada sejumlah riwayat yang memuat pertanyaan ini, salah satunya dari Imam Ali bin Abi Thalib ra.
Tentang ilmu sahabat mulia ini, pengarang al-Manaqib al-Fakhirah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Aku adalah kota ilmu dan Ali gerbangnya; barangsiapa menginginkan ilmu, maka datangilah pintunya”, lalu Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abi Thalib, “Hai Ali, aku kota ilmu dan engkau pintunya, bohonglah orang yang mengaku bahwa ia sampai ke kota ilmu tidak melalui pintu ilmu”.
Dan catatan sejarah menuliskan di berbagai kesempatan Imam Ali bin Abi Thalib banyak menguraikan kedalaman Islam. Imam Ali dalam satu kesempatan berkata “Wahai umat manusia, bertanyalah kepadaku sebelum kalian kehilanganku, inilah wadah ilmu, inilah yang Rasulullah saw. tuangkan kepadaku berkali-kali. Bertanyalah kepadaku, karena aku mempunyai ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang yang akan datang.”
Pertanyaan tentang di mana Allah berada muncul dalam dialog antaragama. Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa sekelompok pendeta Yahudi datang kepada Khalifah Abu Bakar dan bertanya, “Apakah kamu khalifah nabi umat ini?” Khalifah Abu Bakar menjawab, “Ya.”
“Beritahukan kepada kami tentang Tuhanmu, dilangit atau di bumi?” Tanya mereka. “Dia berada di langit, di atas ‘Arsy”, jawab Khalifah Abu Bakar.
“Kalau begitu, bumi kosong dari-Nya dan berarti Tuhan berada di sebuah tempat dan tidak di tempat yang lain?” debat pemuka Yahudi. Khalifah Abu Bakar menukas, “Ini adalah ucapan orang-orang zindik, pergilah dariku, Kalau tidak, maka aku akan membunuh kamu.”
Akhirnya mereka pergi sambil menghina Islam. lalu Ali bin Abi THalib menemui mereka dan berkata, “Aku sudah tahu apa yang kamu tanyakan dan kamu bantah, dan sekarang aku katakan,
“Ketauhilah bahwa kita tidak bisa mengatakan Allah berada di mana. Allah pencipta tempat; Dia maha agung dan suci dari tempat dan apa pun. Dia ada dan pengawas di semua tempat; Dia meliput segala sesuatu; tidak ada sesuatu apa yang meliput-Nya dan menyentuh-Nya. Hanya ilmu Allah yang meliput diri-Nya.
“Kini, aku mengabarkan apa yang telah aku lihat dalam kitabmu. Jika yang aku kabarkan itu sesuai dengannya, apakah kamu akan beriman?”
Pemuka Yahudi itu berkata, “Tentu, aku akan beriman.”
Imam Ali ra. berkata, “Dalam kitabmu disebutkan bahwa Musa bin Imran, pada suatu hari, duduk tiba-tiba seorang malaikat datang. Musa bertanya, ‘Dari mana engkau datang?’ Malaikat menjawab, ‘Dari sisi Tuhanku.’ Lalu malaikat lain datang. Musa bertanya, ‘Engkau datang dari mana?’ malaikat itu menjawab, ‘Aku datang dari sisi Tuhanku dari arah barat.’ Lalu malaikat lain datang. Musa bertanya, ‘Engkau datang dari mana?’ Malaikat itu menjawab, ‘Aku datang dari langit ketujuh dari sisi Tuhanku.’ Lalu malaikat lain datang dan musa bertanya, ‘Dan engkau datang dari mana?’ Ia menjawab, ‘Aku datang dari tingkat ketujuh bumi dari sisi Tuhanku.’
“Ketika itulah Musa berkata, ‘Mahasuci Allah yang tidak ada tempat yang kosong dari keberadaan-Nya, namun Dia tidak di tempat mana pun, dan dia lebih dekat dari setiap tempat.’”
Segera pemuka Yahudi itu bersyahadat, “Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dan bahwa engkau adalah washi dan khalifah utusan Allah.” (Ibn Duraid, Kitab Al-Mujtana)