Imam Husain a.s. beserta keluarga dan para sahabatnya telah menunjukkan puncak pengorbanan dengan jiwa dan darah. Akan tetapi, kita juga perlu mengetahui para tokoh lain dalam tragedi pilu yang tiada tertandingi itu.
Sayidah Zainab a.s. adalah di antara nama yang berpengaruh dan mengalami penderitaan yang paling dahsyat. Ia terkenal termasuk di antara orang yang paling banyak berkorban di Karbala.
Di antara pengorbanan Sayidah Zainab a.s. adalah ketika Ibnu Ziyad di Kufah memerintahkan untuk membunuh Imam Ali Zainal Abidin a.s., Sayidah Zainab a.s. berkata,
“Wahai Ibnu Ziyad…
Engkau tidak menyisakan seorangpun (untuk kami). Jika engkau ingin membunuhnya, maka bunuhlah aku bersamanya.”
Sayidah Zainab a.s. juga telah mengirimkan dua putera kecilnya ke medan perang untuk membantu Imam Husain a.s.
Pengorbanan besar yang lain di Karbala dipersembahkan oleh Qamar Bani Hasyim, Abul Fadl Abbas.
Ia menolak surat jaminan keamanan dari Syimr pada hari Tasu’a.
Saat Imam Husain a.s. pada malam Asyura berkata kepada para sahabatnya, “Aku telah melepaskan perjanjian dari kalian, barangsiapa ingin pergi dipersilahkan. Aku tidak akan menghalanginya.”
Abul Fadl Abbas lalu menangis dan berkata, “Aku tidak akan pernah meninggalkan Anda…”
Hingga pada hari Asyura, saat memasuki sungai dengan bibir kering kehausan, Abul Fadl Abbas rela berkorban tidak meminum air sungai Efrat setetespun hingga syahadah menjemputnya, karena mengingat leher Imam Husain a.s. dan para keluarganya yang tercekik rasa dahaga.
Amirul Mukminin Ali as berkata, “Pengorbanan adalah sebaik-baiknya kebaikan dan tingkat tertinggi iman.”
Pengorbanan inilah suatu pelajaran yang harus kita ambil dari kebangkitan Asyura.