ICC Jakarta – Televisi Irak Aletejah dalam berita khususnya menyatakan, beberapa dokumen dari dinas intelijen Saddam Hussein, keluarga rezim Pahlavi membantu rezim Ba’ath Saddam dalam perang delapan tahun melawan Republik Islam Iran.
Situs televisi Aletejah Irak menulis, dokumen dari dinas intelijen Irak di rezim sebelumnya menunjukkan bahwa Mohammad Reza Pahlavi dan para pembantunya bekerja sama dalam membantu rezim Ba’ath melancarkan perang melawan Republik Islam Iran.
Menurut dokumen-dokumen ini, keluarga Mohammad Reza Pahlavi setelah melarikan diri dari Iran, dengan bantuan beberapa kerabat Teymur Bakhtiar mantan kepala SAVAK (Organisasi Intelijen dan Keamanan Iran) dan Perdana Menteri Shapour Bakhtiar dari rezim Pahlavi membantu Saddam guna mencapai beberapa tujuannya dalam perang.
Dokumen-dokumen ini menunjukkan bahwa beberapa peralatan militer, seperti jet-jet tempur Amerika dan Perancis yang dibeli oleh Iran pada masa pemerintahan Mohammad Reza Pahlavi, diserahkan kepada rezim Ba’ath Irak dengan persetujuan istri Shah, Farah Pahlavi, untuk digunakan menargetkan kota-kota Iran.
Teymur Bakhtiar, Kepala SAVAK pertama di rezim Pahlavi yang pergi ke Irak setelah berselisih pendapat dengan Raja Iran.
Menurut laporan keamanan Irak, setelah kemenangan Revolusi Islam di Iran, beberapa kerabat Teymur Bakhtiar menjadi mediator keluarga Pahlavi untuk membantu Saddam berperang dengan Iran.
Tentara agresor rezim Saddam (diktator Irak yang digulingkan) pada tanggal 31 September 1980, berpikir bahwa mereka akan menaklukkan Tehran dalam waktu seminggu, melancarkan invasi besar-besaran ke Iran dengan menggunakan semua jenis senjata.
Sumber: Parstoday