Sesungguhnya apa yang telah berhasil diraih Republik Islam sekarang adalah berkat keuletan dan kegigihan putra-putra bangsanya yang tak mau tunduk di hadapan negara mana pun di dunia ini. Tentu, kita telah mengambil manfaat -dan setelahnya pun akan tetap seperti itu- dari kemajuan teknologi dunia modern.
Tapi semua itu kita lakukan dengan cara terhormat dan bermartabat. Dalam waktu yang sama kita memiliki harapan yang sekaligus menjadi tantangan kita, bahwa kita hanya bergantung pada kekuatan diri sendiri -sebagai bangsa- dan kemampuan dalam negeri.
Nah, tanggung jawab negeri ini berada di bahu para pemuda kita dan orang-orang bijak yang pandai serta orang-orang terampil.
Saya tak mampu berbuat apa-apa kecuali menyeru kepada putra-putra pemberani, hendaknya kalian bergantung pada diri kalian sendiri. Itu bukan berarti kita menutup dan mengasingkan dari sekeliling kita, tak mau mengambil manfaat dari teknologi dan hasil kemajuan ilmiah. Sekali-kali bukan begitu. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah milik umat manusia. Dalam hal ini (ilmu pengetahuan dan teknologi), manusia saling bekerjasama. Seyogyanya seseorang tidak menyembunyikan kedua hal itu dari orang lain.
Semua orang bersama-sama berperan dalam proses penyempurnaan peradaban kontemporer. Dan keadaan itu masih terus berlangsung sampai saat ini. Karenanya kita tidak akan sekali-kali menutup pintu bagi diri kita sendiri. Bahkan kita menganggap keterbukaan sebagai kewajiban alamiah kita.
Kita bukanlah termasuk pihak yang menentang pengambilan manfaat dari ilmu pengetahuan dan pengalaman negara dan bangsa lain. Sesungguhnya yang kita inginkan adalah negeri ini dibangun putra-putranya sendiri dan tidak bergantung pada orang asing.
Baca juga Imam Ali Khamenei: Umat Manusia Ditindas, Imam Mahdi Akan Muncul Tegakkan Keadilan
Karena itu wajib bagi Anda, khususnya para pemuda, ulama, spesialis (pakar) dan kaum cerdik pandai serta semua yang punya kemampuan untuk mencurahkan semangat Anda bersama membangun negeri ini.
Tentu saja ini tidak berarti tak adanya pengambilan manfaat dari pengalaman bangsa lain dan ilmu pengetahuan serta spesialisasi lain. Kita sekali-kali tak akan pernah menutup pintu untuk bekerja dari orang lain dan mengucilkam diri. Namun, kita senantiasa berupaya mendapatkan setiap tetes ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan pengalaman yang berguna, baik di Timur maupun Barat; alhasil, di setiap tempat di dunia ini. Dan kita akan menggunakannya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kita.
Metode di atas mengekspresikan hukum Islam dalam konteks ini. Jadi Islam itu tidak menentang pengambilan manfaat dari orang lain. Namun, pembicaraan pokok kita dan apa yang kita upayakan sekarang ini adalah memikul tanggung jawab ini. Saya salut kepada Anda karena Anda termasuk orang-orang yang berpengetahuan.
Sesungguhnya yang memiliki kekuasaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan wajib merasakan tanggung jawab tersebut secara berlipat ganda. Sebab musuh tak menghendaki kita berdiri di kaki sendiri. Kita tak akan pernah mampu berdiri di atas telapak kaki sendiri kecuali jika ilmu pengetahuan memancar dari diri kita dan menjadikan kita tidak harus mengulurkan tangan memohon bantuan pada musuh kita.
Kutipan pidato Sayyid Ali Khamenei
sumber ahlulbaitindonesia