Mengapa kita mengkaji agama? Agama dikaji atas berbagai macam faktor, dua di antaranya yang utama:
Faktor pertama: Rasa ingin tahu
Bahwasannya setiap manusia punya kecenderungan alami yang disebut dengan “rasa ingin tahu”. Kecenderungan ini tampak dari sejak masa kecil hingga akhir hayatnya, dan mendorong dirinya untuk mengkaji agama terkait soal-soal berikut:
-Adakah dia yang ghaib (immaterial) itu, pencipta alam material ini?
-Apakah kehidupan manusia sebatas duniawi saja? Adakah hubungannya dengan kehidupan ukhrawi?
-Manakah ajaran yang benar yang menjamin kebahagiaan dunia dan akhirat? Bagaimana mengetahuinya?
Faktor kedua: Menarik Manfaat dan Menolak Madharat
Faktor lainnya yang menguatkan “rasa ingin tahu” ialah pemenuhan semua keinginan yang bergantung pada pengetahuan khusus. Jika kemajuan ilmu pengetahuan terwujud oleh hasil usaha ilmiah demi kesenangan material dan duniawi semata, agama pun mampu menjamin:
1-Pemenuhan apa-apa yang diinginkan manusia.
2-Pencegahan apa-apa yang tidak diinginkannya.
Ringkasnya bahwa faktor utama lainnya pengkajian agama, ialah “menarik manfaat dan menolak madharat” yang pemenuhannya terjamin oleh agama.
Rasa Keagamaan dan Motivasi Sejarah Para Utusan Tuhan
Dengan dua faktor utama tersebut, beberapa hal yang mendukung pengkajian agama, di antaranya:
1-Dari kalangan psikolog menerangkan bahwa manusia cenderung menyembah Tuhan dikarenakan “rasa keagamaan”nya. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa hal “menyembah Tuhan” yang senantiasa eksis di tengah umat manusia, menunjukkan kefitrahannya.
Namun demikian pengaruh lingkungan yang tak sehat dan pendidikan yang tak benar, menjadi faktor penghalang bagi kefitrahan tersebut.
2-Pengkajian agama bisa dimotivasi oleh sejarah yang menunjukkan adanya sejumlah manusia yang menyeru sebagai utusan Tuhan, guna membimbing umat manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat. Di jalan risalah mereka, mereka itu berjuang mati-matian, berkorban habis-habisan, menghadapi semua tantangan dan rintangan.
Dengan demikian, masih adakah alasan bagi orang yang memandang tak penting pengkajian agama itu? Melainkan ada faktor seperti malas atau gaya hidup enjoy, atau bagi dia percaya agama itu membuat dirinya terikat dengan aturan dan membatasi kebebasannya.
Sumber: ilmu hauzah