ICC Jakarta – Radikalisme agama di Indonesia menjadi ancaman serius bagi eksistensi negara dan keutuhan bangsa, terutama kelompok minoritas keagamaan. Gerakan kaum radikal sudah merambah di berbagai bidang, terutama lembaga pendidikan dan pemerintahan.
Agus Muhammad menuturkan hasil riset lembaganya, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), bahwa terdapat 41 masjid di lingkungan pemerintah terpapar radikalisme.
Agus merupakan salah satu narasumber pada diskusi “Mencegah dan Menanggulangi Radikalisme pada Generasi Milenial” di Islamic Cultural Center, pada hari Sabtu, 19 Januari 2019. Bersamanya, turut menjadi narasumber adalah Ust. Ahmad Hidayat (Sekjen Ahlulbait Indonesia), Dr. Mohsen al-Faqih (Research Center Imam Ridha) dan Dr. Mahmud Waizhi, wakil dekan di Tehran University. Acara ini dimoderatori oleh Akmal Kamil, M.A yang juga merupakan Direktur PUSKABI ICC Jakarta.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Kajian Peradaban Baru Islam (PUSKABI) – ICC, Dept. Litbang DPP ABI, dan Research Center Imam Ridha. Acara ini juga disiarkan secara streaming oleh TV Al-Hurr melalui https://www.facebook.com/alhurr313tv/videos/887082368166231/
Dr. Mahmud Waizhi, Wakil Dekan Fakultas Teologi di Tehran University, sebagai pembicara kedua menjelaskan bahwa ketika agama dipisahkan dari akal, maka yang lahir adalah pemahaman radikal yang bisa berujung pada tindak anarkisme dan terorisme.
Dr. Mohsen al-Faqih, Research Center Imam Ridha, menuturkan bahwa di tengah memanasnya situasi di timur tengah, Republik Islam Iran masih dapat menjadi salah satu negara yang aman dan terjamin untuk dikunjungi wisatawan manca negara. Hal itu tak lain adalah karena jaminan keamanan yang diberikan oleh negara. Pengalaman Iran dalam menghadapi radikalisme adalah dengan menamkan sikap rasional dalam beragama.
Ust. Ahmad Hidayat, Sekjen Ahlulbait Indonesia, menegaskan bahwa loyalitas kebangsaan jamaah Ahlulbait di Indonesia tidak dapat diragukan lagi. Menurutnya, cinta Tanah Air merupakan bagian dari keimanan dan perintah agama. Menurutnya, cara yang paling jitu mengantisipasi dan menanggulangi radikalisme di kalangan kaum milenial adalah dengan menumbuh kembangkan sikap patriotisme dan nasionalisme pada kaum milenial.