Warna biru tua yang mendominasi setiap pilar dan kubah akan memboyong tubuh berasa di negeri Eropa. Di bagian luar banyak sentuhan emas terukir dari kaligrafi indah dan menawan.
Di area pintu masuk, wisatawan akan disambut dengan sebuah taman berisikan ornamen payung bebatuan yang bernuansa magis. Taman kecil itu pun cukup ciamik untuk diabadikan.
Masjid Tiban Turen juga hadir dengan 10 lantai di dalamnya, namun wisatawan tak perlu khawatir karena masjid sudah menyediakan fasilitas lift bagi wisatawan.
Namun di balik keunikannya tersimpan kisah misteri. Masjid yang dibangun pada 1991 ini konon dalam pembangunannya dibantu oleh Jin karena sang pemilik tidak memberitahukan ke masyarakat mengenai rencana pembangunan.
Meski demikian, pengelola masjid menampik kabar burung tersebut dan menyatakan jika pembangunan masjid tersebut murni dibangun oleh manusia, bahkan hingga saat ini pembangunan belum rampung semua walaupun sudah bisa dinikmati wisatawan.
Gus Ipung juga membantah kisah gaib yang santer beredar terkait pembangunan. Menurutnya pembangunan masjid memang tidak melibatkan masyarakat sekitar dan tidak menggunakan alat-alat berat. Ada lebih dari 500 desain ornamen bangunan yang dibuat sendiri oleh para santri. Alat berat pantang digunakan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin menyedekahkan tenaganya untuk membangun ponpes dan masjid.
“Wajar kalau masyarakat tidak tahu ada pembangunan masjid di balik pagar karena semua dikerjakan oleh santri,” jelas pria yang akrab disapa Gus Ipung ini. (Berbagai sumber)