ICC Jakarta – Bulan Sya‘ban adalah salah satu penting dalam kalender Hijriah yang memiliki banyak keutamaan dalam hadis-hadis Rasulullah saw dan Ahlul Bait as. Salah satu faktor keutamaan bulan Sya‘ban ini adalah beberapa figur umat dan imam semesta alam lahir pada bulan ini. Seperti kelahiran Imam Husain as pada tanggal 3 Sya‘ban, Abul Fadhl Abbas pada tanggal 4 Sya‘ban, dan Imam Sajjad pada tanggal 5 Sya‘ban. Begitu pula, kelahiran Imam Mahdi as yang jatuh pada tanggal 15 Sya‘ban dan kita kenal dengan nama Nisfu Sya‘ban.
Shafwan bin Jamal meriwayatkan: Imam Ja’far al-Shadiq berkata kepada saya, “Sarankanlah kepada orang-orang di sekitarmu untuk berpuasa di bulan Sya’ban!” Saya mengatakan, “Semoga saya dijadikan sebagai pembela Anda, apakah Anda melihat sesuatu di dalamnya?” Beliau berkata, “Benar. Sesungguhnya pabila Rasulullah saw melihat hilal bulan Sya’ban, beliau menyuruh seseorang untuk berseru di Madinah, ‘Wahai penduduk Yatsrib (Madinah)! Sesungguhnya saya utusan Rasulullah saw bagi kalian. Beliau bersabda: Ketahuilah, Sya’ban adalah bulanku. Allah melimpahkan rahmat kepada orang yang membantuku di bulanku.”
Kemudian Imam Ja’far al-Shadiq menambahkan, “Sesungguhnya Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata, ‘Puasa bulan Sya’ban tidak pernah luput dariku semenjak saya mendengar utusan Rasulullah saw berseru pada bulan Sya’ban, dan insya Allah, puasa bulan Sya’ban tidak akan pernah luput dariku sepanjang hidupku’.”
Imam Ja’far al-Sahdiq sering berkata, “Puasa dua bulan berturut-turut merupakan taubat dari Allah.”
Amalan Bulan Sya’ban
Pertama, membaca istighfar 70 kali setiap hari. Astaghfirullaha wa as aluhut taubah (aku mohon ampunan Allah dan minta taubat kepada-Nya).
Kedua, membaca istighfar lain sebanyak 70 kali. Astaghfirullaha alladzi lâilâha illa huwa al-rahmân al-rahîm al-hayyu al-qayyûm wa atûbu ilaihi (Aku mohon ampunan Allah yang Mahakasih, Mahasayang, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus [makhluk-Nya], dan aku bertaubat kepada-Nya). Istighfar (mohon ampunan) merupakan doa dan zikir paling utama di bulan ini. Barangsiapa beristighfar (mohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosanya) pada bulan ini sebanyak 70 kali, dia seperti orang yang memohon ampunan kepada Allah sebanyak 70 ribu kali pada bulan-bulan lainnya.
Ketiga, hendaknya seseorang bersedekah pada bulan ini, meskipun dengan separuh butir kurma, niscaya Allah menjauhkan jasadnya dari jilatan api neraka.
Keempat, membaca wirid berikut ini sebanyak 1.000 kali di bulan Sya’ban: Lâ ilâha illallahu, wa lâ na’budu illa iyyâhu mukhlishîna lahud dîna walau karihal musyrikûn. Amalan mulia ini mengandungi pahala yang agung. Pahala ibadah selama seribu tahun ditetapkan bagi orang yang melakukannya.
Kelima, mengerjakan shalat 2 rakaat setiap hari Kamis di bulan Sya’ban. Pada rakaat pertama, baca surat al-Fatihah sekali dan al-Ikhlas 100 kali. Usai salam, lanjutkan dengan membaca shalawat 100 kali. Barangsiapa mengerjakan amalan ini, niscaya Allah memenuhi segala kebutuhan agama dan dunianya. Disunahkan pula berpuasa pada hari ini. Dalam sebuah hadis disebutkan, “Langit menghias diri pada setiap hari Kamis di bulan Sya’ban. Kemudian para malaikat berkata, ‘Tuhan kami, ampunilah dosa orang yang berpuasa di hari ini dan kabulkanlah doanya.'” Hadis lain menjelaskan, “Barangsiapa berpuasa pada hari Senin dan Kamis di bulan Sya’ban, niscaya 20 kebutuhan dunia dan 20 kebutuhan akhirat dipenuhi Allah untuknya.”
Keenam, hendaknya memperbanyak shalawat kepada Nabi dan keluarga sucinya pada bulan ini.
Ketujuh, membaca shalawat yang diajarkan oleh Imam Ali Zainal Abidin setiap matahari tergelincir (waktu Zuhur) selama bulan Sya’ban dan pada malam pertengahan bulan mulia ini (nisfu Sya’ban).
Kedelapan, membaca munajat Sya’baniyah. Ibnu Khalawaih meriwayatkan, “Munajat Sya’baniyah merupakan munajat yang dipanjatkan oleh Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan para imam suci pada bulan Sya’ban.”
Selamat memasuki bulan Sya’ban… Semoga di bulan mulia ini kita bisa meraub kebaikan dan keberkahan di dalamnya… Amin…[]