ICC Jakarta – Nikmat Allah tak terhitung jumlahnya. Dalam surah al-Nahl ayat 81, Allah menyebut tuga nikmatnya: tempat bernaung, gua dan pakaian.
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ
وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya). (QS al. Nahl: 81)
Ayat ini menyebut nikmat Allah berupa tempat bernaung. Nikmat tempat bernaung dapat dikenal dengan baik ketika ia tidak ada. Masalah ini kembali pada kekhususan benda-benda materi, selain kaca dan semacamnya, di mana cahaya tidak dapat melewatinya dan manusia saat istirahat dapat memanfaatkannya untuk melindungi dirinya dari panasnya matahari. Dengan kata lain, peran tempat bernaung dalam kehidupan manusia tidak kurang dari cahaya itu sendiri.
Nikmat lainnya yang disebutkan dalam ayat ini mengenai goa kecil maupun besar yang berada di perut gunung. Ayat sebelum ini telah mengisyaratkan akan nikmat rumah bagi mereka yang tinggal di kota dan tenda bagi mereka yang tinggal di alam terbuka, sementara ayat ini menyebutkan satu tempat tinggal lain dan itu adalah goa di gunung. Di masa lalu manusia memanfaatkan goa sebagai tempat tinggalnya dan kini hanya dimanfaatkan oleh para penggembala untuk melindungi binatang gembalaan mereka dari sengatan terik matahari.
Nikmat Allah yang juga disebutkan oleh ayat ke-81 surat an-Nahl adalah pakaian; baik itu pakaian biasa yang mampu melindungi manusia dari panas dan dingin atau pakaian militer yang melindungi manusia dari panah atau peluru musuh. Semua ini adalah nikmat ilahi. Karena materi awalnya diciptakan oleh Allah dan kemampuan manusia dalam menjahitnya juga berasal dari Allah.
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
- Semua yang ada di dunia ini adalah nikmat Allah; cahaya, tempat bernaung, rumah, pakaian dan lain-lain. Menyaksikan semua nikmat besar ini semestinya tidak membuat kita lalai akan nikmat Allah yang kecil.
- Mengingat nikmat Allah akan menghidupkan semangat berserah diri dalam diri manusia kepada Allah.