ICC Jakarta – Telah diketahui bahwa salah satu filsafat dan sebab-sebab keghaiban shughra adalah sebagai wadah persiapan bagi manusia khususnya kaum syiah guna menghadapi keghaiban kubra yang akan menanti maka pada pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai ciri-ciri yang ada pada masa ghaibah shughra. Beberapa ciri ghaibah shughra diantaranya adalah
- Terbatas pada masa dan waktu tertentu.
Masa periode ghaibah shughra berlangsung sangat singkat. Periode tersebut hanya berlangsung sekitar 69 tahun. Karena pendeknya jangka waktu keghaiban tersebut, maka masa itu disebut dengan masa ghaibah shughra. Hal ini bertentangan dengan ghaibah kubra, dimana hanya Allah Swt saja yang mengetahui berapa lama jangka waktunya.
- Imam Mahdi As tidak tersembunyi dari pandangan umum.
Pada masa periode keghaiban shughra, Imam Mahdi As sudah berada dalam keghaiban. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa keghaiban tersebut tidak berarti bahwa tanpa terkecuali, tidak ada seorangpun yang mampu melihatnya. Akan tetapi hanya orang-orang khusus (para duta khususnya) saja yang mampu menemuinya. Mereka akan menjadi wasilah dan perantara antara kaum syiah dengan Imam As, mereka yang akan menyampaikan surat-surat (entah itu berupa pertanyaan-pertanyaan syar’iah atau permohonan pribadi) kaum syiah dan kemudian menyampaikan kepada Imam. Demikian juga sebaliknya, ketika surat-surat tersebut sudah dijawab oleh Imam, maka para duta khusus itulah yang akan kembali menyampaikan kepada kaum syiah.
Sementara pada masa keghaiban kubra, Imam akan tersembunyi dan hilang dari pandangan umum masyarakat dan surat-menyurat antara beliau dengan kaum syiah pun menjadi terputus. Walaupun ghaibah kubra sendiri pada dasarnya adalah keghaiban Imam Mahdi As secara total, akan tetapi itu tidak berarti bahwa ia tidak dapat dilihat sama sekali. Akan tetapi mungkin beberapa orang mampu akan mampu melihatnya.
- Hubungan Imam Mahdi As dengan para pengikutnya melalui beberapa orang khusus
Pada masa keghaiban shughra, Imam Mahdi As memiliki empat duta khusus yang langsung dipilih olehnya. Keempat duta tersebut berkewajiban untuk menghubungkan antara Imam Mahdi As dengan para pengikutnya. Secara otomatis keempat duta ini telah mengetahui tempat dan keberadaan Imam Mahdi As ketika ghaib mengalami shughra. Hal tersebut berbeda dengan masa keghaiban mayor (ghaib kubra). (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)