ICC Jakarta – Riwayat-riwayat yang menyebutkan tentang lama dan panjangnya masa keghaiban Imam Mahdi Afs di antaranya adalah:
Imam Ali As bersabda, “Al-Qaim dari kami akan ghaib dalam masa yang sangat lama.[1]”
Nabi Muhammad Saw juga bersabda, “Kesembilan dari mereka adalah Al-Qaim. Ia berasal dari Ahlulbaitku. Ia adalah Mahdi Umatku. Dari sisi perangai, perkataan, dan perbuatannya, ia adalah orang yang paling mirip denganku. Ia baru akan muncul setelah melewati masa keghaiban yang sangat lama.”[2]
Tentang hal ini, Imam Hasan Al-Mujtaba As juga bersabda, “Ia adalah keturunan yang kesembilan dari keturunan saudaraku, Al-Husain As. Ia adalah anak dari putri seorang budak yang sangat mulia. Allah Swt akan memperlama usianya dalam masa keghaibannya.[3]”
Dalam menjawab pertanyaan “Mengapa Imam Mahdi As dijuluki dengan sebutan Al-Muntazhar (yang ditunggu)?”,Imam Jawad As berkata, “Sesungguhnya ia akan melewati masa keghaiban yang cukup lama. Sehingga dengan demikian, orang-orang yang ikhlas senantiasa menantikan kemunculannya.”[4]
Oleh karenanya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hadis-hadis tentang keghaiban Imam Mahdi As secara umum telah disampaikan oleh Nabi Saw dan para Imam Suci Ahlulbait As kepada masyarakat. Mereka juga telah menjanjikan bahwa selepas melewati masa keghaiban yang mayor, Imam Mahdi As pasti akan muncul. Dan masa ketika ia muncul akan dinamai dengan ‘Ashr Dhuhur. (Dars Nameh Mahdawiyat II, Khuda Murad Salimiyan)
Daftar Pustaka
[1]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-DînwaTamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ, jil. 2, hal. 303.
[2]. Ali bin Muhammad Khazaz Qumi, Kifâyah al-Atsar, Qum, Bidar, 1401 HQ, hal. 10.
[3]. Ibid, jil. 1, hal. 315.
[4]. Muhammad bin Ali bin Husain bin Babawaih Shaduq, Kamâl al-DînwaTamâm al-Ni’mah, Qum, Darul Kutub Al-Islamiyah, 1395 HQ, jil. 2, hal. 378.