ICC Jakarta – Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa malaikat-malaikat memiliki sayap, sebenarnya bagaimana al-Qur’an bagaimana menjelaskan sayap-sayap yang dimiliki oleh para malaikat itu?
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ جَاعِلِ الْمَلائِكَةِ رُسُلا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. al-Fathir: 1)
Pada ayat tersebut dikatakan bahwa para malaikat memiliki sayap. Akan tetapi berdasarkan fakta dan konteks-konteks yang ada, yang dimaksud dengan sayap di sini bukanlah sayap materi dan sayap lahiriah, dan ayat ini bisa dita’wilkan, sebagaimana hal senada terdapat juga pada ayat-ayat al-Quran seperti “Maka datanglah Tuhanmu“, dimana karena kemujarradan Tuhan, maka yang dimaksud di sini bukanlah kedatangan-Nya, melainkan maksudnya adalah “Datanglah perintah Tuhanmu.”
seperti juga pada ayat ke 5 surah Thaha yang berfirman,
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
“Tuhan Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arasy.”
Yang dimaksud dengan bersemayam di sini bukanlah bersemayam dalam makna lahiriah,melainkan ‘kekuasaan’, sedangkan yang dimaksud dengan ‘arsy adalah alam keberadaan, yaitu bahwa Tuhan Yang Maha Tinggi menguasai seluruh keberadaan dan seluruh alam.