ICC Jakarta – Di dalam kehidupan ini, selalu ada kisah-kisah menarik untuk bisa kita ambil pelajarannya. Sebaik-baik manusia setelah ia mengerjakan kewajibannya sebagai hamba adalah orang-orang yang memiliki ketakwaan saleh. Orang-orang yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
Alkisah, ada seorang perempuan tua yang miskin dan bersahaja. Setiap hari ia mengelilingi kota untuk mengerjakan apa saja yang dapat dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidupnya untuk dirinya dan keluarganya. Setiap sore ia mendatangi masjid yang sama untuk memunguti dedaunan yang jatuh demi menjaga kebersihan masjid itu. Jamaah masjid pun telah mengenal baik perempuan tua ini karena ia telah bertahun-tahun melakukan aktivitas itu.
Seiring dengan berjalannya waktu, perempuan itu pun semakin tua. Jamaah masjidpun mengambil inisiatif untuk membersihkan halaman masjid itu dengan memungut dedaunan yang rontok sehingga akan meniadakan pekerjaan perempuan tua itu yang menurut dugaan kebanyakan jamaah masjid telah menjadi berat baginya.
Namun seperti biasa, hari itu sang perempuan datang ke masjid dan ia kaget sekali ketika mendapati halaman masjid yang telah bersih dari rerontokan daun. Dia pun menangis sesenggukan. Para jamaah menjadi terkejut dan iba kepadanya. Ketika ditanya apa yang menyebabkannya hingga ia bersedih hati, perempuan renta itu pun menjawab, “Aku sudah tua, tak ada yang dapat kulakukan untuk baginda Nabi. Maka aku punguti dedaunan yang jatuh ini. Namun ada kesedihan lain yang membuatku abersedih, setiap kali aku punguti daun itu, aku juga mengucapkan shalawat kepada Sang Maula demi kecintaanku kepadanya..…
Diadaptasi dari buku Islam Risalah Cinta dan Kebahagiaan, Dr Haidar Bagir