ICC Jakarta: Salah satu cara mengenal klaim kenabian adalah dengan cara berita atau pemberitahuan yang disampaikan oleh para nabi sebelumnya. Apabila nabi terdahulu menetapkan kenabian seseorang sesudahnya maka kenabian orang setelahnya dapat dipastikan.
Dalam kisah Nabi Muhammad Saw, para nabi terdahulu membawa kabar gembira tentang kedatangan beliau. Berita gembira itu telah termaktub dalam kitab-kitab mereka. Orang-orang Yahudi dan Nasrani telah mengenal Nabi Muhammad tetapi mereka menyembunyikannya:
اَلَّذِيْنَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يَعْرِفُوْنَهُ كَمَا يَعْرِفُوْنَ أَبْنَاءَهُمْ وَ إِنَّ فَرِيْقاً مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَ هُمْ يَعْلَمُوْنَ
“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 146)
Berita tentang kenabian Nabi Muhammad Saw juga disampaikan Nabi Isa ketika beliau menjelaskannya dalam firman-Nya:
وَ إِذْ قالَ عيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يا بَني إِسْرائيلَ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقاً لِما بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْراةِ وَ مُبَشِّراً بِرَسُولٍ يَأْتي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ
Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (QS. ash-Shaff: 6).
Ya Nabi Isa As mengabarkan bahwa Nabi yang akan datang setelahnya bernama Ahmad atau Muhammad.
Dalam firmannya yang lain. Allah menjelaskan bahwa Muhammad adalah rasul yang diutus setelah para rasul sebelumnya:
وَما مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul; sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.” (QS Ali Imran: 144).
Dalam kitab-kitab samawi, sifat Nabi Muhammad dijelaskan dalam kitab taurat dan injil. Nabi Muhammad Saw adalah seorang hamba yang berkasih sayang kepada sesama orang mukmin, keras kepada orang kafir dan musuh-musuhnya, senantiasa menghamba dalam bentuk sujud dan rukuk. Sujud bagi seorang hamba adalah salah satu dari bentuk-bentuk nyata atas totalitas penghambaan bagi Tuhannya, sedemikian banyak bersujud hingga berbekaslah sujud itu. Dalam kitab Taurat dan Injil sifat-sifat Nabi Muhammad juga dijelaskan dari sisi nilai-nilai kemanusiaanny, bahwa Nabi Muhammad Saw memberi manfaat bagi sekitarnya dengan diumpakan dengan tanaman yang akan mengeluarkan tunasnya dan pada akhirnya akan kuat, besar hingga tegak lurus yang akan menyenangkan penanamnya. Hal ini sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ وَ الَّذينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَماءُ بَيْنَهُمْ تَراهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنَ اللهِ وَ رِضْواناً سيماهُمْ في وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْراةِ وَ مَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوى عَلى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللهُ الَّذينَ آمَنُوا وَ عَمِلُوا الصَّالِحاتِ مِنْهُمْ مَغْفِرَةً وَ أَجْراً عَظيماً
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang terhadap sesama mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, dan tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath: 29)
Jadi salah satu untuk mengakui klaim Nabi Muhammad Saw adalah adanya berita-berita dan keterangan-keterangan yang disampaikan oleh nabi-nabi sebelumnya. (SZ)