ICC Jakarta – Saudi menyuarakan dukungan penuh atas serangan AS terhadap sasaran militer Suriah dan menyebut serangan rudal AS sebagai keputusan berani yang dibuat oleh Presiden Donald Trump dalam merespon penggunaan senjata kimia di Idlib.
Kepala kantor media “Koalisi Nasional Oposisi Suriah,” Ahmad Ramadan pada hari Jumat (7/4/2017) mengatakan, oposisi menyambut serangan rudal AS ke Suriah dan meminta AS untuk menghancurkan kemampuan Angkatan Udara Suriah.
Sementara itu, juru bicara Kantor PM Inggris mengatakan, “Pemerintah Inggris mendukung penuh tindakan AS yang kami percaya adalah respon yang tepat terhadap serangan barbar senjata kimia yang diluncurkan oleh pemerintah Suriah di Idlib.”
Pemerintah Damaskus membantah segala bentuk keterlibatan dalam serangan kimia di Idlib.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull juga mengklaim bahwa serangan AS ke Suriah adalah respon yang tepat dan berimbang.
Wakil PM Turki, Numan Kurtulmus menyebut serangan rudal AS ke pangkalan Angkatan Udara Suriah di Provinsi Homs sebagai langkah yang positif.
AS pada Jumat dini hari, meluncurkan 59 rudal Tomahawk dari dua kapal perang USS Porter dan USS Ross yang bersiaga di Laut Mediterania dengan alasan serangan kimia yang mencurigakan di Idlib.
Menurut Talal al-Barazi, Gubernur Homs, serangan rudal AS dilakukan atas permintaan Turki, Saudi dan Qatar serta dengan koordinasi penuh Israel. (RM)
Source: Pars Today