ICC Jakarta – Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas mengenai bagaimana Allah mensifati dan menjelaskan keadaan manusia dalam al-Quran dan mengisyaratkan bahwa Allah telah memulikan manusia dibanding dengan makhluk-makhluk yang lainnnya. Sekarang kita akan mengamatinya dari diri kita sendiri, keadaan badan kita secara fisik.
Jika Anda meneliti secara mendalam pada bagian-bagian tubuh materi manusia, maka Anda akan mendapatkan sistem yang bekerja secara teliti dan harmonis, bahkan akan tampak ke hadapan Anda keharmonisan di antara sistem itu sendiri. Di dalam tubuh manusia ada berbagai proses internal yang saling mendukung untuk mencapai satu tujuan yang sama.
Misalnya, proses makan dimulai dengan adanya kehendak. Kemudian gerak organ-organ eksternal untuk melakukan proses makan dimulai dengan tangan, dilanjutkan dengan menyampaikan makanan ke mulut untuk memulai proses pengolahan makanan, kemudian makanan melewati jalur tekak hingga sampai ke perut, diteruskan ke usus besar dan sampai kepada usus halus…Anda menyaksikan bahwa semua proses itu adalah proses saraf yang telah mulai menjalankan fungsinya dengan ditandai oleh kinerja dia menggerakkan bisep, kemudian menggerakkan sistem pencernaan. Dia pun menggerakkan liver, kemudian sistem yang lain, hingga proses ini berakhir di penyerapan makanan melalui jalur perut dengan perantaraan pembuluh darah agar dicerna oleh seluruh bagian dan ujung badan. Sistem pencernaan makanan ini didukung oleh jantung dan sistem sirkulasi darah.
Sistem apakah ini? Keakuratan apakah yang terdapat dalam penciptaan tersebut? Ini sesuai dengan firman Allah Swt, Kusempurnakan kejadiannya, dan firman-Nya, …dibaguskan oleh-Nya rupamu. Ini adalah aspek eksternal yang memperlihatkan kepada Anda kesempurnaan bentuk-bentuk organ-organ dan keserasian dalam berbagai ukuran, postur dan karakter badannya. Keharmonisan ini bisa ditemukan di antara proporsi luas mata, hidung dan mulut yang serasi. Ini adalah keserasian di antara bagian-bagian wajah di kepala. Ada juga porporsionalitas di antara ujung-ujung organ. Misalnya, panjang dan besar kedua tangan proporsional. Begitu juga dengan panjang dan besar kedua kaki dan dada dan seterusnya.
Ini adalah karya yang Maha Mengetahui,yang Mahabijaksana,yang Maha Mengatur,yang Memberi Bentuk. Apakah Anda mengetahui apa badan manusia itu? Ini adalah sistem yang berada dalam puncak ketelitian dan keteraturan. Di dalamnya mengandung sedemikian banyak tanda, berjuta mistri dan berbagai rahasia mengagumkan. Ini adalah sistem yang dibangun hingga sampai pada batas yang tidak mungkin dibayangkan. Para dokter pun tidak mampu untuk menyingkap berbagai rahasianya. Apa yang sudah diungkap oleh para dokter tidak lebih daripada hanya setitik air dari samudera tak bertepi, yang di dalamnya semua makhluk dan bintang-gemintang berenang. Dengan kata lain, mistri yang tersembunyi dari tubuh manusia ini lebih banyak daripada yang sudah terungkap.
Tidak ada jalan keluar dari ketidakmampuan manusia dalam menyingkap berbagai hakikat dan rahasia tubuh yang membingungkan ini. Sebagaimana sudah maklum, tubuh manusia ini dimulai dengan air yang hina atau dari air yang memancar atau lebih rendah daripada itu semua. Dia adalah sebongkah daging yang berasal dari satu sel sperma pria yang bertahan hidup setelah bersaing dengan jutaan sel sperma lainnya. Dia (sel sperma) itu bergerak di ruang khusus, yaitu aliran lendir alami di dalam vagina. Pada awalnya jutaan sel sperma ini bergerak ke arah sel telur wanita yang hanya berjumlah satu saja. Karena itu hanya satu sel sperma juga yang akan berhasil sampai kepadanya di antara jutaan sel sperma yang berenang mendekatinya. Lalu kepala dari sel sperma yang berhasil mendekati sel telur membuahi sel telur dan meninggalkan ekornya. Dengan percampuran ini, penciptaan sempurna dan kemudian lahir sifat-sifat genetis setelah sperma menempati tempat yang kokoh (rahim). Kemudian sel sperma yang sudah membuahi sel telur itu melanjutkan tahap-tahap yang sudah kami sebutkan di muka. Proses ini adalah kandungan dari firman Allah Swt, Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu (QS.al-Zumar [39]:6).
Makhluk ini memiliki nilai agungnya di sisi Allah Swt, yaitu ketika Allah menyempurnakan dalam sebaik-baik bentuk. Dia dipersiapkan untuk menjadi khalifah-Nya di dunia-Nya, karena Allah Swt telah memuliakannya atas seluruh makhluk sebagaimana Allah menundukkan semua wujud kepadanya dan dengan kehendak-Nya Dia menjadikan semua fasilitas untuknya. Ini adalah pemuliaan yang sebenarnya dan merupakan penghormatan yang layak didapatkannya. Allah Swt berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”(QS. al-Isra [17]:70)
Lihatlah pemuliaan manusia dalam firman ini dan berbagai fasilitas yang diciptakan oleh Allah untuk memilih manusia ini (menjadi khalifah-Nya). Allah Swt berfirman, “Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan.” (QS. al-Nahl [16]:5)
Allah Swt berfirman, “Dia-lah, yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami-(nya).”(QS. al-Nahl [16]:10-12)
Firman-Nya, Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; (QS. al-Nahl [16]:14).
Belasan ayat lainnya juga menjelaskan berbagai nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepada manusia, Jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya (QS. al-Nahl [16]:18).
Ya manusia memiliki nilai keagungan yang tinggi di sisi Allah Swt ketika Allah menyempurnakan dalam sebaik-baik bentuk dan Allah sendiri memuji pekerjaannya setelah menciptakan manusia dengan firmannya:
فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
“Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” (Qs Al-Mukminun [23]: 14)
Kemudian Allah menyiapkan manusia sebagai khalifah-Nya di dunia-Nya, karena Allah Swt dan menundukkan semua wujud kepadanya dan dengan kehendak-Nya untuk digunakan oleh manusia. []