ICC Jakarta – Saya ingin bertanya tentang usia Imam Mahdi. Disebutkan bahwa beliau lahir pada tanggal 15 Syakban 255 H. Karena tuntutan hikmah Ilahi beliau ghaib dari pandangan mansuia. Sekarang kita telah berada pada tahun 1440 H. Artinya kalau ingin dihitung secara matematis usia beliau sudah 1185 tahun. Pertanyaan saya bagaimana menjelaskan usia Imam Mahdi seperti ini? Mungkinkah manusia berusia sepanjang itu? Terima kasih.
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Pada dasarnya, ilmu pengetahuan—seperti Fisiologi—menegaskan ihwal raga manusia yang tersusun dari miliaran sel. Dengan berlalunya waktu, sel-sel tersebut menjadi tua, usang, lalu punah, digantikan oleh sel-sel yang lebih muda. Demikianlah bagaimana daur kehidupan manusia berputar.
Sesuatu yang menjadikan manusia menjadi usang, menghentikan sel-sel itu dari aktifitasnya, dan dapat membawa kematian kepada manusia adalah bakteri dan virus yang berbahaya yang menerobos masuk ke dalam raga manusia dengan berbagai cara dan menyerang sel-sel aktif itu, lalu membinasakannya.
Ilmu Kedokteran (pencegahan dan pengobatan penyakit) merupakan bukti yang kuat, bahwa jika manusia menguasai ilmu pengetahuan dengan sempurna, mengenal dengan baik keadaan tubuhnya dan zat-zat yang berbahaya, merawat kesehatannya dan teliti dalam memilih makanan, maka hidupnya di dunia ini akan berlangsung lama. Ia tidak akan segera mengalami ketuaan.
Dalam pandangan para ilmuwan, mereka telah mampu memperpanjang kehidupan beberapa hewan melalui beberapa eksperimen. Dengan cara seperti ini dan berkat manfaat ilmu pengetahuan yang semakin menyebar dan menerapkan pola dan aturan kesahatan yang ketat, manusia dapat hidup lebih lama hingga beberapa abad.
Seorang ilmuwan telah sekian tahun berusaha mencari dan menyingkap tirai ilmu pengetahuan, untuk sekedar mengenal sekelumit dari rahasianya. Akan tetapi, Imam Mahdi ajf menerima anugerah seluruh khazanah ilmu pengetahuan itu. Dengan anugerah Ilahi itulah beliau tidak kesulitan untuk melintasi jalan-jalan yang ditempuh oleh para ilmuwan tersebut.
Dengan cara seperti ini, tidak akan menjadi mustahil—dari sudut pandang ilmu pengetahuan—bahwa Imam Mahdi ajf dengan keluasan ilmu yang diberikan Allah SWT kepadanya, dapat menjalani hidupnya untuk ratusan tahun dengan tetap sehat dan muda. Ketuaan dan kerentaan tidak berlaku padanya.
Di sisi lain, usia panjang Imam Mahdi tidak begitu ajaib daripada dipadamkannya api Namrud oleh Nabi Ibrahim as, dibelahnya sungai Nil oleh Nabi Musa as dan diubahnya beberapa orang menjadi ular. Semua itu menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah SWT.
Berkenaan dengan masalah ini, Al-Qur’an dan sejarah umat manusia memberikan teladan dan contoh beberapa nabi yang berusia panjang, dan juga termasuk orang-orang biasa. Sebagai contoh, Nabi Nuh as yang telah hidup selama 950 tahun, atau Lukman as yang telah hidup selama 400 tahun.
Demikian juga Bukht Nashr mampu hidup selama 1507 tahun, Nabi Sulaiman selama 712 tahun, dan Raja India, Firoze Rai selama 537 tahun.
Fakta-fakta yang tersebut di atas tadi merupakan bukti bahwa lamanya hidup seseorang di dunia tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Dan ini bisa saja terjadi di setiap zaman. Wallahu ‘Alim.