ICC Jakarta – Al-Quran memberikan isyarat kepada dua macam rahmat, rahmat umum yaitu bagi alam semesta dan rahmat khusus bagi kaum mukminin. Untuk memperjelas bagaimana Islam merupakan rahmat bagi alam semesta, pada awalnya harus dilihat bahwa hal-hal apa saja yang menjadikan rahmat bagi alam semesta dan memerlukan apa saja, apa saja kebutuhan-kebutuhan mendasar dan esensial manusia?
Apabila kita meneliti wujud diri kita, maka kita akan melihat bahwa esensi dan hakikat wujud manusia adalah pikiran dan pengetahuannya. Oleh itu, kebutuhan utama dan pertama manusia adalah hidayah. Dalam hal ini, Islam merupakan hidayah yang paling sempurna bagi manusia.
Untuk menjelaskan agama Islam merupakan rahmat bagi alam semesta harus dikatakan bahwa Islam membuka jalan kepada jalan hidayah dan membawa manusia untuk mencapai kebahagiaan di dua dunia. Tipologi ini sangat penting di mana tidak ada syarat-syarat ras, jenis kelamin, waktu, tempat dan lain sebagainya untuk dapat melalui jalan ini.
Bagi orang-orang yang berakal, dalil ini telah cukup bahwa Islam dapat diterima sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Tentu saja maksud agama Islam merupakan agama rahmat tidak berarti bahwa agama-agama sebelumnya dan para nabi ulul azmi sebelumnya bukan merupakan rahmat bagi alam semesta. Tidak demikian. Hanya saja terdapat dalil-dalil yang mengenalkan bahwa Islam, al-Quran dan Nabi Muhammad Saw adalah sumber rahmat dan berkah bagi seluruh alam semesta, yaitu bahwa kaum Mukminin akan menerima rahmat yang luas ini; para pembangkang dan penentangnya dikarenakan adanya rasa dengki dan keras kepala, maka mereka tidak akan menerima rahmat Ilahi dan akan menanggung kerugian dunia dan akhirat.
Ada baiknya kami menyebutkan sebagian ayat-ayat al-Quran yang secara gamblang mendeklarasikan bahwa Islam adalah agama rahmat:
Apabila kita meneliti wujud diri kita, maka kita akan melihat bahwa esensi dan hakikat wujud manusia adalah pikiran dan pengetahuannya. Oleh itu, kebutuhan utama dan pertama manusia adalah hidayah. Dalam hal ini, Islam merupakan hidayah yang paling sempurna bagi manusia.
Untuk menjelaskan agama Islam merupakan rahmat bagi alam semesta harus dikatakan bahwa Islam membuka jalan kepada jalan hidayah dan membawa manusia untuk mencapai kebahagiaan di dua dunia. Tipologi ini sangat penting di mana tidak ada syarat-syarat ras, jenis kelamin, waktu, tempat dan lain sebagainya untuk dapat melalui jalan ini.
Bagi orang-orang yang berakal, dalil ini telah cukup bahwa Islam dapat diterima sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Tentu saja maksud agama Islam merupakan agama rahmat tidak berarti bahwa agama-agama sebelumnya dan para nabi ulul azmi sebelumnya bukan merupakan rahmat bagi alam semesta. Tidak demikian. Hanya saja terdapat dalil-dalil yang mengenalkan bahwa Islam, al-Quran dan Nabi Muhammad Saw adalah sumber rahmat dan berkah bagi seluruh alam semesta, yaitu bahwa kaum Mukminin akan menerima rahmat yang luas ini; para pembangkang dan penentangnya dikarenakan adanya rasa dengki dan keras kepala, maka mereka tidak akan menerima rahmat Ilahi dan akan menanggung kerugian dunia dan akhirat.
Ada baiknya kami menyebutkan sebagian ayat-ayat al-Quran yang secara gamblang mendeklarasikan bahwa Islam adalah agama rahmat:
- Nabi Islam Sang Nabi Rahmat
«وَ ما اَرْسَلْناکَ اِلاَّ رَحْمَهً لِلْعالَمِینَ»
“Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs Al-Anbiya [21]: 107)
“Dan tiadalah Kami mengutusmu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (Qs Al-Anbiya [21]: 107)
Islam menjadi rahmat bagi seluruh manusia di dunia karena Nabi Muhammad Saw membawa syariat dan ajaran di mana ketika seseorang mengamalkan ajaran-ajarannya, maka ia akan bahagia di dunia dan di akhirat. Islam akan mendatangkan rahmat bagi ahli dunia dan bagi kaum Mukmin. Ya, Islam merupakan rahmat dari sisi bahwa pengaruhnya sedemikian berkah dan dengan berkah kebangkitan Nabi Saw serta ajakannya kepada kebahagiaan telah membawa perubahan dalam masyarakat, di mana apabila kita membandingkan keadaan masyarakat dunia sebelum dan setelah bi’tsah (pengutusan) Nabi Saw, maka berkah rahmat akan nampak kelihatan secara nyata.
2. Petunjuk dan Rahmat bagi Orang-orang Beriman
«وَ اِنَّهُ لَهُدىً وَ رَحْمَهٌ لِلْمُؤْمِنینَ»
”Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs Al-Naml [27]: 77)
”Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs Al-Naml [27]: 77)
Al-Quran merupakan hidayah dan rahmat murni bagi orang-orang beriman. Artinya tidak akan membiarkan kaum Mukminin terlibat dalam perbedaan. Jika terjadi perbedaan di antara mereka, maka al-Quran akan menghilangkan perbedaan itu.
- Penawar bagi Orang-orang Beriman
«وَ نُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ ما هُوَ شِفاءٌ وَ رَحْمَهٌ لِلْمُؤْمِنینَ وَ لا یَزیدُ الظَّالِمینَ اِلاَّ خَساراً»؛
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (Qs Al-Isra [17]: 82)
Manifestasi rahmat adalah Kami menurunkan sesuatu bagi kalian di mana penyakit-penyakit hati akan hilang; kesehatan dan kekuatan asli akan kembali kepadanya. Oleh karena, mereka akan memperoleh nikmat kebahagiaan dan karamah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (Qs Al-Isra [17]: 82)
Manifestasi rahmat adalah Kami menurunkan sesuatu bagi kalian di mana penyakit-penyakit hati akan hilang; kesehatan dan kekuatan asli akan kembali kepadanya. Oleh karena, mereka akan memperoleh nikmat kebahagiaan dan karamah.
- Surga Rahmat Besar Ilahi
«فَاَمَّا الَّذینَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَ اعْتَصَمُوا بِهِ فَسَیُدْخِلُهُمْ فی رَحْمَهٍ
مِنْهُ وَ فَضْلٍ وَ یَهْدیهِمْ اِلَیْهِ صِراطاً مُسْتَقیماً»
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar (surga) dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.” (Qs Nisa [4]: 175)
مِنْهُ وَ فَضْلٍ وَ یَهْدیهِمْ اِلَیْهِ صِراطاً مُسْتَقیماً»
“Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar (surga) dan limpahan karunia-Nya, dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya.” (Qs Nisa [4]: 175)
Makna ayat ini adalah Tuhan akan memberikan dua bentuk pahala kepada pribadi-pribadi yang beriman, berpegang kepada bimbingan Tuhan dan berpegang kepada al-Quran. Satu pahala itu adalah mereka akan dimasukkan kedalam rahmat dan karunia-Nya dan yang lainnya adalah mereka akan diberi petunjuk kepada jalan yang benar.
- Rahmat Khusus untuk Orang-orang Beriman
«فَقَدْ جاءَکُمْ بَیِّنَهٌ مِنْ رَبِّکُمْ وَ هُدىً وَ رَحْمَه»
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (Qs. Al-An’am [6]:157)
Quran adalah hujah yang jelas, dalil yang terang, dan sarana untuk memperoleh hidayah bagi manusia untuk memperoleh nikmat-nikmat yang langgeng dan untuk mendapatkan pahala yang besar dan merupakan nikmat dan rahmat bagi pemeluknya.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (Qs. Al-An’am [6]:157)
Quran adalah hujah yang jelas, dalil yang terang, dan sarana untuk memperoleh hidayah bagi manusia untuk memperoleh nikmat-nikmat yang langgeng dan untuk mendapatkan pahala yang besar dan merupakan nikmat dan rahmat bagi pemeluknya.
Di samping itu, ayat yang menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang membawa rahmat, merupakan salah satu dalil dan tanda-tanda rahmat dan berkah Islam adalah telah dihpuskannya azab-azab dan siksaan-siksaan yang turun kepada umat-umat terdahulu bagi umat Islam. Oleh karena itu, dengan diutusnya Nabi Muhammad Saw, maka rahmat Ilahi terbentang bagi seluruh umat semesta, orang-orang yang beriman telah menerima taufik ini sehingga akan menerima rahmat secara khusus dan akan merasakan keberkahan pada diri mereka sedangkan orang-orang yang tidak beriman, tidak akan menerima karunia yang lapang ini. [iQuest]