ICC Jakarta – Wakil Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim), KH Marzuki Mustamar menyatakan bahwa tawasul bukanlah suatu perbuatan syirik. Karena tawasul merupakan bentuk doa meminta kepada Allah, bukan meminta kepada selain Allah SWT.
“Tawasul adalah berdoa kepada Allah, dengan perantara kekasih Allah atau wali Allah dengan menyebut karamahnya,” ucapnya pada acara kajian rutin Sabtu malam di Surabaya, Jawa Timur, seperti dilansir NU Online, pada Minggu (7/1).
Menurutnya, tawasul kepada Nabi yang tidak lain merupakan kekasih Allah dan manusia yang paling dicintai Allah. Ketika seorang hamba meminta kepada Allah menyebut nama kekasih-Nya, Allah akan merasa senang sekali dan ridha. Ketika Allah sudah senang, doanya akan diistijabah atau dikabulkan.
“Dalam riwayat Shahih Bukhari nomor 1009-1010 dijelaskan, Ada seorang sahabat di depan wajah Nabi Muhammad SAW dan berdoa menyebut nama Nabi. Sahabat melanjutkan dengan melafalkan syair yang artinya ‘Begitu putih, bercahaya wajah baginda Nabi Muhammad Saw’ (semoga Allah menurunkan hujan lewat mendung lantaran wajah nabi yang putih),” ungkapnya.
Kiai Marzuki menambahkan bahwa sahabat Umar bin Khattab juga pernah bertawasul saat musim paceklik menimpa pemerintahannya. Sahabat Umar bin Al-Khattab mengajak untuk shalat istisqa’ (shalat meminta hujan) dan Sahabat Umar sendiri yang memimpin doa istisqa’ dengan bertawasul atau perantara syafaat Nabi. (Ar/NU Online).