ICC Jakarta – Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Imam Ali Khamenei, bertemu dengan para pejabat negara dan duta besar negara-negara Islam memperingati hari Bi’tsah Rasulullah Muhammad Saw di Tehran, serta menyampaikan ucapan selamat atas peringatan hari berbahagia ini kepada seluruh umat Islam di dunia.
Ditambahkan Rahbar, Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel menentang Republik Islam karena negara ini merusak semua program mereka. Beliau menilai pemahaman atas faktor permusuhan kaum imperialis terhadap Islam sebagai tugas para pejabat negara-negara Muslim dan Islam.
Ditegaskan beliau bahwa seluruh pemerintahan Islam harus memahami bahwa tujuan AS mengiringi sebuah negara Muslim dan memusuhi negara Muslim lainnya adalah mencegah terwujudnya persatuan dunia Islam dan menghalangi kesadaran umum umat Islam terkait kepentingan-kepentingan kolektif umat.
Menurut beliau, kemampuan tak tertandingi Islam dalam membangun masyarakat, peradaban material dan spiritual serta kekuatan Islam dalam menghadapi penindasan dan kezaliman merupakan faktor utama permusuhan para imperialis terhadap agama suci Islam.
Pembentukan kelompok-kelompok teroris atas nama Islam dan memecah belah di antara negara-negara Muslim adalah konspirasi AS dan rezim Zionis (Israel).
Para penindas dunia memusuhi Iran lebih banyak dari pada negara-negara Islam lain, namun masalah utama mereka adalah Islam, dan fakta ini harus dipahami oleh semua umat Islam.
“Para penjarah berkolaborasi dengan sejumlah negara regional dan untuk melanjutkan pekerjaan ini, mereka berusaha menampilkan Republik Islam Iran atau Tasyayyu’ (Syi’ah) sebagai musuh mereka, namun semua harus memahami poin ini bahwa persatuan dan perlawanan terhadap kekuatan-kekuatan intimidasi adalah jalan kemajuan dunia Islam,” tuturnya.
Ayatullah Khamenei menyebut kebijakan umum dan ancaman semua pejabat AS di masa lalu dan sekarang dalam memusuhi rakyat Iran sebagai pertanda niat busuk para pejabat negara ini.
Tidak diragukan lagi jika makar musuh-musuh Islam tidak dikenal dengan baik, maka akan lebih banyak kemudaratan dari Amerika Serikat yang mendera dunia Islam. Penekanan beliau terhadap pentingnya mengenal dan memahami permusuhan Amerika Serikat mensinyalir perhatian Republik Islam pada nasib umat Islam. Yang jelas, bangsa Iran selama nyaris empat dekade sejak kemenangan Revolusi Islam, terbukti mampu mendeteksi tujuan Amerika Serikat di balik setiap langkah Negeri Paman Sam itu. Prinsipnya adalah untuk tidak berharap Amerika Serikat bersikap jujur. Dan selama ini kacamata politik ini selalu digunakan Republik Islam dan tidak pernah meleset.
Para pejabat Amerika Serikat baik di masa lalu maupun sekarang telah berulangkali berbicara soal tersedianya semua opsi di atas meja untuk Iran. Akan tetapi semua tahu siapa pun yang mengusik bangsa Iran, maka yang merugi adalah para agresor karena reaksi bangsa Iran akan sangat tegas.(MZ)